Jumat, 29 April 2011

PAHAM SEHAT


PAHAM SEHAT
Definisi sehat dan kesehatan yang paling lengkap secara menyeluruh diberikan dan dicanangkan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization, atau WHO), yang digunakan untuk penetapan wibawa (wisdom) internasional untuk pengarahan kebijaksanaan nasional dan program pemeliharaan kesehatan nasional, terutama penerapan di negara berkembang, termasuk Indonesia;  Yang dimaksud dengan sehat atau kesehatan adalah, keadaan kesehatan jasmani, rohani, dan bermasyarakat yang sempurna, dan tidak hanya bebas dari penyakit dan ketidak segaran.
Definisi sehat seperti itu, memiliki jangkauan sasaran yang luas dengan berbagai aspek yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan. Jika ingin mengikuti sepenuhnya definisi itu, maka, mula-mula harus diperhatikan, perlu kiranya melakukan peninjauan kembali dan menetapkan penilaian ulang terhadap promosi. Program promosi kesehatan yang sedang berlangsung, dengan fokus pada kemampuan negara dan kemampuan masyarakat umum secara luas, dikaitkan dengan tingkat ekonomi negara dan masyarakat. Mulai tahun 2010 Kementrian kesehatan mencanangkan “program Hidup Sehat”
Dalam hal itu, pendekatan yang harus diambil, adalah pendekatan sesederhana mungkin dalam pemecahan masalah dikaitkan dengan pemeliharaan kesehatan, tidak hanya berorentasi pada kemampuan upaya medik, yang harus didukung dengan kelengkapan dan ketersediaan sarana; tetapi dapat pula dilakukan di luar program medik, misalnya dengan pengobatan alternatif. Yang penting, sasaran program kesehatan program dapat terpenuhi dan dapat pula diwujudkan, yaitu mengatasi masalah penyakit dan memberikan harapan hidup lebih lama.
Hasil survei WHO menunjukan bahwa, penyakit yang terdapat di dunia berjumlah 500 jenis; tetapi yang ternyata dapat disembuhkan dengan intervensi obat dan teknologi medik hanya 30 % dari padanya. Dengan perkataan lain, diperlukan intervensi saran lain dalam upaya pemeliharaan kesehatan untuk pengobatan sakit dan/atau penyakit. Pilihan utama dijatuhkan pada pengobatan alternatif, komplemen, atau pengobatan pilihan lain; dan paling utamamenggunakan obat tradisional.
Kesehatan Pribadi
Dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, manusia dan kemanusiaan menjadi faktor utama yang menentukan keberhasilan program; manusia dan kemanusiaan yang menjadi faktor utama itu, bertumpu pada pribadi yang dipengaruhi oleh kebiasaan hidup, status sosiol ekonomi, tingkah laku dan sikap, tempat tinggal, dan pendidikan, begitu pula dengan agama, kepercayaan, dan adat istiadat, secara keseluruhan menyeluruh sangat menentukan kondisi kesehatan pribadi, dan kemudian dasar menentukan derajat kesehatan, sebagai nikmat anugrah iIlahi.
Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, terjadi interaksi antar pribadi dengan pribadi, antara pribadi dengan lingkungan hidup, banyak berpengaruh terhadap kemungkinan terjadi masalah kesehatan, dan harus diperhitungkan benar dalam pelayanan dan pemeliharaan kesehatan.

Keseimbangan Tubuh
Faktor manusia dan kemanusiaan melebur dalam status pribadi, dan status pribadi menyatu pada tubuh sebagai kesatuan yang dirumuskan ke dalam konsepsi keseimbangan tubuh, sebagai gambaran nyata dan menyeluruh dalam kesehatan pribadi; dengan sederhana, dapat dikatakan, keseimbangan tubuh, lazim disebut homeostatis, adalah pemeliharaan keseimbangan kondisi dalam sistem tubuh, sebagai gambaran nyata dan menyeluruh tentang faal jasmani dan aspek rohani.
Faal jasmani dipengaruhi oleh berbagai fungsi dan sistem, yang saling bergantungan satu dengan yang lain, agar dapat terpelihara.

Fungsi Tubuh
Fungsi tubuh adalah fungsi faal dan fungsi kejiwaan sistem tubuh, dengan sasaran akhir pada fungsi sel jaringan tubuh. Daya hidup merupakan kemampuan tubuh yang paling penting, bergantung dari pemeliharaan atau penyesuaian homeostatis, yang harus terdapat pada keadaan relatif konstan, pada interen tubuh.
Sel jaringan tubuh dapat bertahan hidup pada kondisi sehat, hanya jika, suhu, tekanan, dan komposisi interen tubuh, relatif konstan, dalam arti homeostatis yang terdapat dalam tubuh senantiasa relatif konstan, homeostatis menjadi kunci utama fungsi faal tubuh.
Kemampuan tubuh melakukan berbagai fungsi berangsur-angsur mengikut usia, yang bergerak antara dua batas hidup, dari bayi hingga usia lanjut; mula-mula terjadi pertumbuhan, perkembangan, kemudian diikuti dengan kemunduran dengan proses degenerasi, tidak dapat dicegah, kecuali hanya dapat dihambat. Kemampuan penghambatan proses degenerasi dapat memperlama dan memperpanjang usia, dan dijadikan dasar bagi harapan hidup.

Keterpaduan
Agar keseimbangan tubuh dapat tercapai dan terpelihara. Jika fungsi dan sistem tubuh bagian dalam menunjukan keterpaduan dalam mekanisme dan proses faal. Jika terjadi ketidak-keterpaduan fungsi dan sistem tubuh, terjadi keabnormalan keseimbangan tubuh, dapat sakit, dan dapat pula menyebabkan kematian.

Sirkulasi
Keseimbangan tubuh terbina dan tetap konstan. Jika sirkulasi cairan tubuh berlangsung normal, dan terdapat dalam keseimbangan yang satu dengan yang lain, setidaknya antara mineral dan air. Sirkulasi cairan tubuh dipengaruhi oleh ambilan dan keluaran, dan dapat berubah oleh faktor interen dan faktor eksteren.            
Kondisi sehat bagi tubuh, dan berarti juga pribadi, orang perorangan. Dalam penerapan konsepsi homeostatis, tidak hanya diperhatikan faal jasmani semata, tetapi juga harus mempertimbangkan aspek rohani dan aspek bermasyarakat. Dengan demikian, jika bicara keseimbangan tubuh (homeostatis), hendaknya secara lengkap, sebagai pemeliharaan keseimbangan, setidaknya meliputi keseimbangan tubuh, kadang-kadang terdapat pada jarak yang sangat tipis; keseimbangan kejiwaan dan emosi; keseimbangan budaya, sosial, dan politik, dan keseimbangan filosofi dan kepercayaan.
Keseimbangan tubuh terfokus pada mekanisme sirkulasi, pernapasan, ekskresi, keseimbangan mineral-air, dan bioenergi. Sistem syaraf dan sistem hormon mengatur, melalui pengendalian loloh-balik negatif, berbagai jaringan dalam respon untuk merubah dan menyesuaikan keadaan interen tubuh. Dalam hal itu, homeostatis merupakan fungsi tubuh dalam respon terhadap lingkungannya dan memegang peranan dalam ekosistem.
Banyak hal yang dapat dibicarakan mengenai faal, misalnya tentang sel, jaringan, dan organ; dan banyak pula yang dapat dibicarakan mengenai variasi lingkungan dan iklim; misalnya, tentang ancaman bahaya lingkungan, kondisi kritis, dan penyesuaian terhadap perubahan iklim dan reproduksi. Tetapi tidak demikiannya, jika harus berbicara mengenai sebab yang mendasari terjadinya keseimbangan yang terjadi dalam tubuh; banyak orang menduga-duga bagaimana keseimbangan itu terjadi sebagai homeostatis.
Tanpa harus mengetahui latar belakang kejadiannya, yang penting dan harus dipahami adalah, homeostatis atau keseimbangan tubuh merupakan fungsi dan mekanisme pemeliharaan kondisi kenormalan tubuh, baik faal maupun kejiwaan, agar tubuh tetap berfungsi normal, dalam arti sehat, memiliki daya hidup dan ketahanan terhadap semua perubahan yang dapat mengancam kenormalan tubuh.
Penyakit, perubahan iklim, putus asa, penderitaan, dan ancaman bahaya kondisi kritis, dapat mengubah status keseimbangan tubuh, dari normal menjadi abnormal; keabnormalan keseimbangan tubuh itulah yang memberikan manifestasi sakit. Dalam pengertian yang luas, reproduksi juga diartikan sebagai pembentukan sel baru untuk menggantikan dan memperbaiki sel tua atau sel mati, begitu pula untuk pertumbuhan; itu merupakan reproduksi sel. Regenerasi dan reproduksi sel, keduanya adalah utama untuk ketahanan hidup suku bangsa.





Pertumbuhan
Pertumbuhan menunjukan peningkatan ukuran atau bentuk melalui peningkatan jumlah sel atau melalui peningkatan ukuran tiap sel. Agar terjadi pertumbuhan, proses anabolik lebih cepat dari proses katabolisme. Kebalikan pertumbuhan adalah pengurangan atau kemunduran.
Pertumbuhan terjadi pada awal kehidupan hingga masa muda dengan pertumbuhan maksimum; sesudah masa itu, berangsur-angsur pengurangan, dan pertumbuhan lagi terjadi lagi, kecuali pertumbuhan sel.

Deferensiasi
Deferensiasi merupakan proses pengembangan, merubah sel berciri menjadi sel berciri dengan struktur tetap tertentu dan dengan karakter fungsi tertentu; melalui deferensiasi, sel berkembang menjadi jaringan dan organ.

Resperasi
            Resperasi menunjukan semua proses yang dikaitkan dengan pertukaran oksigen dengan karbondioksida antara sel dan lingkungan eksteren; meliputi ventilasi, difusi oksigen dan karbondioksida, dan pengangkutan gas dalam darah. Resperasi sel berkenaan dengan utilizasi oksigen sel dan pelepasan karbondioksida dalam metabolismenya.

Pencernaan
Pencernaan adalah proses pemecahan makanan tercerna kompleks menjadi molekul sederhana yang dapat terserap ke dalam darah dan digunakan tubuh, untuk pemenuhan kebutuhan dalam menjalankan proses fungsi dan sistem tubuh guna menggerakkan faal tubuh, terutama faal jasmani; proses penyerapan berlangsung dengan atau tanpa mekanisme tertentu.
Karbohidrat dan protein, semula merupakan senyawaan biopolimer kompleks terhidrolis menjadi monomer terserap; dari karbohidrat terbentuk glukosa, fruktosa, dan monomer karbohidrat lain. Protein terhidrolisis menjadi asam amino terserap. Lemak terserap melalui mekanisme pengelarutan menjadi tetesan renik.
Pencernaan menyiapkan ketersediaan gizi yang diperlukan sistem tubuh yang diperlukan untuk menggerakan dan menjalankan proses faal tubuh.

Ekskresi
Ekskresi adalah proses yang menghilangkan sampah produk pencernaan dan sampah metabolisme dari tubuh, yaitu, produk yang tidak lagi dapat digunakan tubuh, bahkan dapat menjadi racun, jika tidak dibuang dan dikeluarkan dari tubuh.
 Ekskresi dapat berlangsung melalui pernapasan, saluran cerna, ginjal, dan melalui kulit (persperasi).

Nilai Faal
Nilai faal adalah nilai ambang komponen faal yang terdapat dalam proses faal yang berlangsung dalam tubuh dan dapat memberikan gambaran karakter keseimbangan tubuh; dibedakan menjadi nilai normal dan nilai pembanding.
Dikatakan nilai normal, jika memberikan gambaran umum yang berlaku untuk semua faal tubuh, sedangkan nilai pembanding hanya berlaku untuk tubuh individu tertentu atau kelompok individu.

Keresponan
Keresponan atau iritabilitas tubuh adalah kemampuan mendeteksi dan menangkis perubahan milieu interen tubuh, atau perubahan oleh karena lingkungan ekstern, dalam arti, keaktifan menimbulkan kepekaan rangsangan dan penyesuaian terhadap adanya perubahan tersebut.

Metabolisme
Metabolisme adalah proses faal dengan mekanisme yang luas, meliputi semua reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh, dibedakan menjadi katabolisme dan anabolisme. Metabolisme dapat berubah karena usia, kekurangan ambilan, penyakit, dan oleh karena faktor lingkungan. Kabolisme mengubah senyawaan kompleks menjadi lebih sederhana, disertai dengan pembebasan energi. Anabolisme menjadi dasar untuk pertumbuhan dan penggandaan.
Oleh karena pengaruh radikal bebas, dapat terjadi proses anti metabolisme, dapat terjadi perubahan fungsi dan sistem tubuh, tubuh dapat mengalami ketuaan dan kemunduran. Ketuaan disini dapat dicegah dan dihindarkan menggunakan senyawaan atau bahan alam.

Gerakan
Terdapat banyak gerakan dalam sistem tubuh. Pada tingkat sel, molekul bergerak dari satu jaringan ke jaringan lain. Darah bergerak dari satu bagian ke bagian lain. Diafragma bergerak mengikuti pernapasan.
Kemampuan serat otot untuk mengerut dan terjadi gerakan, disebut kontraktibilitas, atau kekerutan.

Reproduksi
Reproduksi merupakan fungsi dan sistem tubuh untuk kelangsungan generasi, dari satu generasi ke generasi lain, secara turun temurun.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar