Jumat, 29 April 2011

DOSIS OBAT HERBAL


  1. DOSIS OBAT HERBAL

Sebagai masalah utama kurang percayanya dokter dan masyarakat luas terhadap obat tradisional adalah tidak ada ketetapan dosis lazim untuk penyembuhan penyakit seperti obat modern. Semua pengobat menentukan dosis sendiri dan kadang-kadang berbeda satu dengan lainnya untuk herbal dan penggunaan pada penyakit  yang sama.
Keberhasilan dosis kecil yang digunakan homoepati hanya berdasarkan pepercayaan pasien yang tinggi terhadap pengobatan ini.
Dosis kecil Jamu Milliherb (500 mg herba kering) dengan keberhasilan lebih besar dari 90 % dari hasil studi kasus, disebabkan karena formula terdiri dari lebih besar dari 30 jenis herba. Hipotesis keberhasilan berdasarkan kebutuhan makanan (suplemen) manusia adalah bermacam-macam dalam jumlah sedikit, sinergistik, masuk kedalam sel untuk memperbaiki fungsi sel.
 Penetapan dosis obat tradisional berbeda-beda di Cina, India, dunia barat, farmakope, famakologi dan uji klinik.

Dosis obat tradisional Cina
Dosis obat tradisional Cina yang tidak beracun pada umumnya berkisar antara 3 – 10 gram dibuat dekok atau dibuat pil atau berbentuk serbuk. Lebih disukai dibuat dekok atau serbuk. Karena dalam pembuatan pil menggunakan perekat kadang-kadang tidak hancur di dalam lambung. Dalam bentuk racikan atau formulasi dosis 3 – 9 g  3 kali sehari dalam bentuk dekok..
Dosis herbal tunggal lebih besar dibandingkan dosis racikan/formulasi herbal. Kadang-kadang dosis berbeda berdasarkan berat badan,  usia dan kondisi pasien nya. Pada saat ini penetapan dosis dari obat tradisional Cina berbentuk granul sedang popular di Cina. Granul dibuat dari dekok racikan herbal yang dikeringkan. Pada umumnya 2 g granul sehari 3 kali setara dengan 6 – 10 herbal kering.



Daftar 1.perbandingan  dosis herbal di Cina dan Barat
Herba
Dosis Cina g/hari
Dosis Barat g/hari
Ephedra sinica

Zingiber officinale

Taraxacum mongolicum

Glicirrhiza uralensis

Rheum palmatum
3 – 9

3 – 9

9 – 30

3 – 12

3 – 6
3 – 12 (dekok)
3 – 9 (ekstrak)
0,75 – 3 (dekok)
0,38 – 0,75 (tingtur)
6 – 24 (dekok)
3 – 6 (tingture)
3 – 12 (dekok)
6 – 12 (ekstrak)
2,3 – 4,5 (dekok)
1,8 – 6 (ekstrak)

Daftar 2. Perbandingan dosis herbal eclectic dan dosis saat ini.
Herba
Dosis eklektik g/hari
Dosis Saat ini g/hari
Euphorbia hirta
Echinacea angustifolia
Hydrastis Canadensis
Passiflora incarnate
Valeriana officinalis
Rumex crispus
Viburnum opulus
Sabal serrulata
1,8 – 10, 8
0,9 – 5,4
0,9 – 10,8
1,8 – 10,8
2,1 – 6,0
1,8 – 10,8
3,6 – 10,8
2,7 – 10,8
0,36 – 0,9
0,75 – 3,0
0,9 – 3,0
1,5 – 3,0
0,9 – 3,0
6,0 – 12,0
6,0 – 12,0
1,8 – 4,5

Pada daftar 1 terlihat bahwa beberapa herbal berdosis hampir sama antara Cina dan Barat, perbedaan hanya pada bentuk sediaannya.





Ayurveda
Formulasi ayurveda kompleks dan pengolahan dalam beberapa hari terdiri dari bebrapa herbal dan mineral. Dosis  berkisar antara 1 – 6 g per hari sebagai serbuk atau tingtur, jika diperlukan dosis tinggi dianjurkan dekok.

Eclectic medicine                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                             
Eclectic medicine dikembangkan di Amerika sejak abat ke 19 – ke 20 dan di ajarkan di Universitas di America. Obat ini berdasarkan obat empirik dari suku asli Amerika. Bentuk sediaan ekstraks dalam alkohol.
Pada daftar 2 terlihat dosis ecletcic dan dosis saat ini dapat saling melengkapi.

Farmkope Herbal Inggris (The British Herbal Pharmacopea/BHP)
Pada Farmakope Herbal Ingggris 1983  mencantumkan perbandingan dosis ekstrak dan tingtur. Dosis yang dicantumkan dalam BHP tidak konsisten seperti terlihat pada daftar 3 perbandingan dosis ektrak (1 : 1) dan tingtur (1 : 5), seperti tersebut di bawah ini:
Daftar 3. Perbandingan dosis ekstrak dan tingtur di BHP 1983
Herba
Ekstrak 1 : 1
Tingtur 1 : 5
Dosis tingtur 1 : 5
seharusnya
Agrimonia eupatoria
Achillea millefolium
Eupatorium purpureum
Menyanthes trifoliata
1 – 3 ml
2 – 4 ml
2 – 4 ml
1 – 2 ml
2 – 4 ml
2 – 4 ml
1 – 2 ml
1 – 3 ml
5 – 15 ml
10 – 20 ml
10 – 20 ml
5 – 10 ml

Bahkan dosis tingtur Eupatorium  lebih kecil dari ekstraknya.

Penggunaan Dosis Rendah
Kecendrungan pengobat dari America Serikat, New Zealand, sebagian Eropah, dan Australia menginginkan dosis herbal diperkecil menjadi tingtur 1 : 5, bahkan lebih kecil dari itu. Apakah obat itu dapat menyembuhkan ?
 Di Eropah ada homoepati, dengan cara pembuatan larutan induk. Dosis ditetapkan tetesan larutan induk, sehingga tidak sesuai dengan dosis fitoterapi.
Di Amerika berdasarkan pengembangan eclectic medicine, pengobatan pasien berdasarkan gambaran gejala dan memberikan dosis yang terendah (tetesan tingtur)  hampir sama dengan homoepati. Eclectic medicine dibuat tingtur dari tanaman segar disebut specific medicines atau specific tincture.

Dosis kecil Jamu Milliherb (500 mg herbal kering)
Dosis kecil jamu Milliherb (500 mg herbal kering) ditetapkan berdasarkan hasil studi kasus selama 3 tahun. Berdasarkan studi kasus selama 3 tahun seperti terlihat di bahwa ini :
·         pada tahun pertama racikan jamu terdiri dari 7 – 10 herbal ( sayuran, rempah dan tanaman obat tidak beracun) dengan dosis 500 mg sehari 3 kali 1 – 2 kapsul ternyata keberhasilan hanya berkisar antara 20 – 30 % dan proses reaksi lama.
·          Pada tahun ke dua racikan jamu terdiri dari 20 – 30 herbal ternyata keberhasilannya menjadi lebih besar berkisar antara 30 – 50 % dan proses reaksi lebih cepat sekitar 30 menit.
·         Pada tahun ke tiga racikan jamu terdiri lebih dari 30 jenis sesuai dengan pengajuan paten pada tahun 2003, ternyata keberhasilan mencapai lebih dari 90 % dan kegagalan disebabkan karena putus obat. Reaksinya sangat cepat terasa enakan setelah minum 5 – 15 menit
·         Pada tahun ke lima ditemukan proses pembuatan jamu dilarutkan dalam trimiristin (bahan baku) dengan dosis 3 – 5 tetes dan dapat dioleskan terutama digunakan untuk virus (herpes, demam berdarah, flu, cikungunyah), penyakit kulit, luka bakar,  pelembab, pemutih,mengurangi rasa nyeri (kanker, strok, reumatik), bila dikombinasi dengan jamu Milliherb yang sesuai dapat meningkatkan khasiatnya.
·         Pada tahun ke delapan ditemukan proses pembuatan bahan baku empirical obat luar yang digunakan untuk menghilangkan kutil, tahi lalat, mata ikan dan turunannya dapat mengurangi rasa sakit (patah tulang, kanker, strok), penyakit kulit, luka bakar,  pelembab, pemutih, reumatik, jerawat, vertiligo, bila dikombinasi dengan jamu Milliherb yang sesuai dapat meningkatkan khasiatnya.

Bentuk Sediaan Obat Tradisional
 Bentuk sediaan obat tradisional terdiri dari:
·         Bentuk serbuk  pada umumnya di Indonesia dengan dosis 5 g – 7 g tetapi rasanya tidak enak.
·         Racikan herbal kering, kemudian digodok, dosis terbagi tetapi dosis tidak dapat merata  pertama dosis sangat tinggi dan terakhir dosis sangat rendah bahkan 0. Rasa tidak enak
·         Bentuk cairan di Indonesia dosis ditetapkan oleh industrinya dan rasanya tidak enak.
·         Bentuk tablet atau pil, masalahnya sukar larut dalam lambung, dikhawatirkan tidak bermanfaat, dosis ditetapkan oleh industrinya.
·         Bentuk kapsul adalah yang terbaik, tetapi saat ini harus minum beberapa kapsul kecuali jamu Milliherb (3 - 6 kali 1 kapsul). Dosis ditetapkan  oleh industrinya

Standarisasi obat tradisional di Indonesia
Pemerintah Indonesia belum pernah mengeluarkan “ Formulasi Obat Tradisional Generik” sehingga sukar untuk menetapkan dosis lazim standar untuk obat tradisional yang beredar. Setiap industry menetapkan sendiri baik formulasi atau dosisnya.
Formulasi dan penggunaan obat tradisional pada umumnya berdasarkan:
  • Berdasarkan racikan dan penggunaan nenek-moyang (turun-menurun)
  • Berdasarkan pengalaman dari studi kasus pengobat
  • Pengertian prioritas pengobatan langsung
  •  Pilih herbal setepat mungkin untuk mengobati suatu penyakit tertentu. Hal ini yang sulit dilakukan oleh pengobat, sehingga kebanyakan herbal tidak dapat menyembuhkan suatu penyakit tertentu. Tetapi jamu Milliherb Insya Allah dapat mengobati penyakit tertentu bahkan dapat mengobati penyakit yang belum ada obatnya.
  • Bagaimana keberhasilan pengobatan atau effikasi dari herbal tersebut ?
  • Dewasa ini jarang industri menggunakan racikan jamu. Racikan jamu adalah jamu terdiri dari beberapa jenis herbal. Racikan jamu ini sudah digunakan secara turun-temurun dan telah dibuktikan khasiatnya karena efek sinergistrik dapat menurunkan dosis.
  • Dari hasil uji praklinik hampir tidak mungkin menggunakan satu jenis herbal karena efektifitas herbal tersebut untuk menyembuhkan penyakit tertentu memerlukan dosis yang sangat tinggi. Misalnya 100 g kunjit diberikan pada mencit tidak memberikan efek apa-apa, tetapi setelakh ditambah cabe jawa 2% dapat mengurangi pertumbuhan tumor. Karena zat aktif tumerik tidak larut dalam air.


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar