Kasus efek samping obat herbal tunggal
di dunia
- awal
tahun 1990 Pada di RSU Brussel 30 pasien mengalami gagal ginjal diikuti
tumor intestine dan pipa mengecil disebabkan minum sediaan herbal
untuk kurus dari China mengandung
Aristolochia fangchi dan Stephania tretandra. Kedua tanaman ini
tidak ada di Indonesia, tetapi tumbuh spesies lain. Dalam buku rujukan dinyatakan mengandung
asam aristolohiat sebagai racun pada ginjal.
- Pada awal tahun 1990 di Perancis ada beberapa pasien
mengalami hepatotoksisitas karena minum Teucrium chamaedrys mengandung
furanoditerpenoid dan diuji coba
pada mencit sebagai hepatotoksis..
- Dari bulan Januari tahun 1990 sampai
Desember tahun 1993 di RSU London ada 11 kasus kerusakan hati disebabkan
minum obat herbal China untuk kulit.
- Di Denver (USA) ada kasus 3 anak 3 orang
dewasa minum herbal China (Jin bu huan sama dengan pen si huan) sebagai
penghilang rasa sakit mengalami keracunan. Pada anak-anak terjadi kercunan
akut pada pertama kali penggunaan terjadi gangguan pada otak dan gangguan
jantung. Penggunaan lama pada orang dewasa dapat menimbulkan hepatitis.
- Terjadi
kasus hepatitis akut (USA) setelah menggunakan herbal China Ma Huang
(Ephedra sinica) dipromosikan sebagai obat kurus dan meningkatkan energi.
Sebenarnya dosis Ephedra sinica hanya 8 mg, bila berlebihan dapat
menimbulkan gangguan pada paru, demam, dan alergi.
- Pada
tahun 1995 di Taiwan terjadi epidemik keracun parah pada paru yang
permanen setelah minum jus 150 g daun katuk mentah setiap hari selama 7
bulan sampai 22 bulan, mulai terlihat keracunan setelah mengkonsumsi 4
bulan. Mengingat daun katuk banyak dikonsumsi untuk memperbanyak ASI di
Indonesia dan sudah ada sediaannya. Cara mengatasi keracunan daun katuk
pada ibu dan bayi harus dimasak ,
jangan setiap hari mengkonsumsi, dan dosis sehari 25 – 50 g daun
katuk masak. Saran hindari makan
daun katuk atau sediaannya pada ibu menyusui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar